2007/09/24

Venezuela Goverment Luncurkan PC Open Source sendiri


Sebagai tindak lanjut dukungan mereka pada perangkat lunak open source dan kemerdekaan teknologi, pemerintah Venezuela baru - baru ini meluncurkan “Komputer Bolivarian”. Dirakit di dalam negeri, komputer ini hadir dalam 4 model, dan seluruhnya menjalankan sistem operasi GNU-Linux.
“Harga merek lain yang serupa adalah 930$, namun harga komputer kita ini 40% jauh lebih murah”, jelas Presiden Chavez yang terkenal anti kapitalis Amerika Serikat itu. “Namun, disamping itu produk ini juga memiliki nilai tambah, diantaranya hadir dengan perangkat lunak open-source dan digaransi 3 tahun, dimana produk lain hanya berani memberikan garansi 1 tahun”
Pemerintah Venezuela memang terkenal dari semula telah memberikan dukungan yang kuat bagi perkembangan perangkat lunak open source di negaranya. Pemerintah Venezuela berharap dapat mengembangkan industri lokal dan berjuang untuk mencapai kemerdekaan teknologi.
Selain mereka Brasil adalah negara lain di Amerika Selatan yang memberikan dukungan kuat bagi perkembangan open source. Bahkan orang-orang di jajaran departemen teknologinya pernah berujar untuk menjadikan Brasil dan Amerika Selatan sebagai “Benua open source“. Entah benar atau tidak diduga sepertiga komputer di Amerika Selatan telah menggunakan sistem operasi dan perangkat lunak open source.
Komputer baru tersebut merupakan produksi dari perusahaan join venture VIT (Venezuela de Industria Tecnológica), yang dimiliki oleh perusahaan China, Inspur Group dan Kementerian Industri Kecil dan Perdagangan Venezuela.
Untuk tahun 2007 ini perusahaan menargetkan akan merakit 80 ribu unit komputer desktop dan 6000 laptop. Pabriknya sendiri saat ini sanggup menghasilkan 150ribu unit dalam satu tahunnya. Unit produksi pertama telah disalurkan untuk sektor kepentingan umum, termasuk universitas dan berbagai departemen di pemerintahan dan misi. Meski demikian produk komputer baru tersebut juga rencananya akan di eksport selain dijual di dalam negeri.
Perusahaan menawarkan 3 model dekstop dan satu laptop, dengan kisaran harga dari 405$ (3.6 juta rupiah, kurs 1$=Rp. 9000) sampai 1400$ (12.6 juta rupiah). Kecepatan prosesornya berkisar antara 1.5 GHz sampai dengan Intel Pentium IV 3 GHz. Laptopnya akan menggunakan prosesor Intel Core Duo, 2 GHz. Dalam situsnya disebutkan bahwa ke empat model komputer tersebut telah kompatibel dengan distro Linux: Knoppix, Kubuntu, Ubuntu, dan Debian.
(majalah-linux)Sebagai tindak lanjut dukungan mereka pada perangkat lunak open source dan kemerdekaan teknologi, pemerintah Venezuela baru - baru ini meluncurkan “Komputer Bolivarian”. Dirakit di dalam negeri, komputer ini hadir dalam 4 model, dan seluruhnya menjalankan sistem operasi GNU-Linux.
“Harga merek lain yang serupa adalah 930$, namun harga komputer kita ini 40% jauh lebih murah”, jelas Presiden Chavez yang terkenal anti kapitalis Amerika Serikat itu. “Namun, disamping itu produk ini juga memiliki nilai tambah, diantaranya hadir dengan perangkat lunak open-source dan digaransi 3 tahun, dimana produk lain hanya berani memberikan garansi 1 tahun”
Pemerintah Venezuela memang terkenal dari semula telah memberikan dukungan yang kuat bagi perkembangan perangkat lunak open source di negaranya. Pemerintah Venezuela berharap dapat mengembangkan industri lokal dan berjuang untuk mencapai kemerdekaan teknologi.
Selain mereka Brasil adalah negara lain di Amerika Selatan yang memberikan dukungan kuat bagi perkembangan open source. Bahkan orang-orang di jajaran departemen teknologinya pernah berujar untuk menjadikan Brasil dan Amerika Selatan sebagai “Benua open source“. Entah benar atau tidak diduga sepertiga komputer di Amerika Selatan telah menggunakan sistem operasi dan perangkat lunak open source.
Komputer baru tersebut merupakan produksi dari perusahaan join venture VIT (Venezuela de Industria Tecnológica), yang dimiliki oleh perusahaan China, Inspur Group dan Kementerian Industri Kecil dan Perdagangan Venezuela.
Untuk tahun 2007 ini perusahaan menargetkan akan merakit 80 ribu unit komputer desktop dan 6000 laptop. Pabriknya sendiri saat ini sanggup menghasilkan 150ribu unit dalam satu tahunnya. Unit produksi pertama telah disalurkan untuk sektor kepentingan umum, termasuk universitas dan berbagai departemen di pemerintahan dan misi. Meski demikian produk komputer baru tersebut juga rencananya akan di eksport selain dijual di dalam negeri.
Perusahaan menawarkan 3 model dekstop dan satu laptop, dengan kisaran harga dari 405$ (3.6 juta rupiah, kurs 1$=Rp. 9000) sampai 1400$ (12.6 juta rupiah). Kecepatan prosesornya berkisar antara 1.5 GHz sampai dengan Intel Pentium IV 3 GHz. Laptopnya akan menggunakan prosesor Intel Core Duo, 2 GHz. Dalam situsnya disebutkan bahwa ke empat model komputer tersebut telah kompatibel dengan distro Linux: Knoppix, Kubuntu, Ubuntu, dan Debian.
(majalah-linux)Sebagai tindak lanjut dukungan mereka pada perangkat lunak open source dan kemerdekaan teknologi, pemerintah Venezuela baru - baru ini meluncurkan “Komputer Bolivarian”. Dirakit di dalam negeri, komputer ini hadir dalam 4 model, dan seluruhnya menjalankan sistem operasi GNU-Linux.
“Harga merek lain yang serupa adalah 930$, namun harga komputer kita ini 40% jauh lebih murah”, jelas Presiden Chavez yang terkenal anti kapitalis Amerika Serikat itu. “Namun, disamping itu produk ini juga memiliki nilai tambah, diantaranya hadir dengan perangkat lunak open-source dan digaransi 3 tahun, dimana produk lain hanya berani memberikan garansi 1 tahun”
Pemerintah Venezuela memang terkenal dari semula telah memberikan dukungan yang kuat bagi perkembangan perangkat lunak open source di negaranya. Pemerintah Venezuela berharap dapat mengembangkan industri lokal dan berjuang untuk mencapai kemerdekaan teknologi.
Selain mereka Brasil adalah negara lain di Amerika Selatan yang memberikan dukungan kuat bagi perkembangan open source. Bahkan orang-orang di jajaran departemen teknologinya pernah berujar untuk menjadikan Brasil dan Amerika Selatan sebagai “Benua open source“. Entah benar atau tidak diduga sepertiga komputer di Amerika Selatan telah menggunakan sistem operasi dan perangkat lunak open source.
Komputer baru tersebut merupakan produksi dari perusahaan join venture VIT (Venezuela de Industria Tecnológica), yang dimiliki oleh perusahaan China, Inspur Group dan Kementerian Industri Kecil dan Perdagangan Venezuela.
Untuk tahun 2007 ini perusahaan menargetkan akan merakit 80 ribu unit komputer desktop dan 6000 laptop. Pabriknya sendiri saat ini sanggup menghasilkan 150ribu unit dalam satu tahunnya. Unit produksi pertama telah disalurkan untuk sektor kepentingan umum, termasuk universitas dan berbagai departemen di pemerintahan dan misi. Meski demikian produk komputer baru tersebut juga rencananya akan di eksport selain dijual di dalam negeri.
Perusahaan menawarkan 3 model dekstop dan satu laptop, dengan kisaran harga dari 405$ (3.6 juta rupiah, kurs 1$=Rp. 9000) sampai 1400$ (12.6 juta rupiah). Kecepatan prosesornya berkisar antara 1.5 GHz sampai dengan Intel Pentium IV 3 GHz. Laptopnya akan menggunakan prosesor Intel Core Duo, 2 GHz. Dalam situsnya disebutkan bahwa ke empat model komputer tersebut telah kompatibel dengan distro Linux: Knoppix, Kubuntu, Ubuntu, dan Debian.
(majalah-linux)

0 件のコメント: